PURBALINGGA INFO, Sebanyak 1000 orang siswa pencinta alam (Sispala), Karangtaruna dan Pemuda Pancasila (PP) serta Ormas RAPI melakukan tanam pohon sebanyak 2.000 pohon. Penanaman dilakukan di Siregol jalur Desa Kramat -Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol, Minggu (1/3).
Wakil Kepala Administrator KPH Banyumas Timur Rahmat Wijaya mengatakan tujuan kegiatan guna mendidik kepada generasi muda yang tergabung kedalam korps komunitas pencinta lingkungan untuk melestarikan hutan dan sumber daya alam yang ada didalamnya.
“Kurang lebih pesertanya sebanyak 1000 orang, dari berbagai komunitas lingkungan seperti Sispala, organisasi kepemudaan seperti karangtaruna dan pemuda Pancasila, serta masyarakat desa Kramat dan Sirau,” katanya
Rahmat menambahkan pohon sebanyak 2000 pohon yakni pohon pucuk merah yang ditanam di sepanjang bahu jalan Siregol, kemudian pohon Akasia, Jati, Puspa dan Mahoni. Hdisarapannya apa yang dilakukan hari ini tidak serta merta bisa dinikmati sekarang. Tanaman yang ditanam sekarang akan tumbuh berkembang dikemudian hari dan baru akan berfungsi 10-20 tahun kedepan sebagai penyangga kehidupan.
” Gerakan reboisasi harus kita gaung kepada semua lapisan masyarakat terutama generasi muda karena hutan mempunyai fungsi sebagai penyangga kehidupan satwa dan kehidupan lainnya . Serta kehidupan masyarakat baik dihulu maupun dihilir termasuk di bawah aliran sungai”, katanya.
Sedangkan Sekretaris Kecamatan Karangmoncol Sapto Suhardiyo mengatakan Sispala harus memberikan contoh kepada masyarakat agar selalu menjadi lingkungannya. Sispala bukan hanya cinta naik gunung saja namun harus cinta lingkungan dan menjaganya.
Jangan membuang sampah sembarang di hutan merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap hutan. Dengan penamaan hutan, diharapkan kelestarian hutan dapat terus dijaga, sehingga tanah longsor banjir dan kekeringan bisa diatasi.
” Kalau sekarang kita melihat banjir dimana-mana dan tanah longsor jika musim penghujan serta terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan jika musim kemarau merupakan salah satu ulah manusia. Yakni maraknya pembalakan liar di hutan-hutan kita,”
Ketua panitia kegiatan rehabilitasi hutan lindung kawasan Siregol, Mundiati mengatakan selain kegiatan rehabilitasi juga dilakukan camping ground di lapangan desa Kramat. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari yakni Sabtu dan Minggu. Sabtu malam dilakukan sarasehan dengan tema konservasi lingkungan hidup bagi generasi muda, serta diskusi komoditas kopi sebagai penunjang sektor ekonomi masyarakat lokal.
” Kemudian juga ada kegiatan ramah tamah dan hiburan bagi peserta,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan