KARANGMONCOL-, Kurang lebih sudah setahun tidak menikmati panen, warga Desa Grantung menggiatkan geropyokan tikus. Kegiatan ini sudah dilakukan selama 3 bulan, setiap hari minggu dan tanggal merah sebagian masyarakat bekerja bhakti melakukan gropyokan tikus. Setiap kegiatan ada kurang lebih 1.000 sampai 2.000 ekor tikus ditangkap.
Sekdes Grantung, Ahmad Sukirno mengatakan hama tikus yang menyerang satu tahun terakhir membuat para petani tidak panen, kalaupun panen hasilnya tidak sesuai harapan atau merugi. Antara ongkos produksi dan hasilnya tidak imbang, kadang ada petani yang tidak panen sama sekali.
“ Karena sudah parah serangan tikut biasanya tanaman padi dipotong sebelum masanya,” katanya kegiatan gropyokan tikus, Minggu (25/8/2029)
Sukirno menambahkan mumpung musim kemarau, petani tidak menggarap sawah pemerintah desa menggiatkan gropyokan tikus. Hal ini dilakukan agar perkembanganbiakan tikus bisa di kurangi, sehingga garapan Oktober-Maret, hasilnya bisa maksimal.
Sedangkan salah satu warga Grantung, Ranto sudah hampir 3 tahun tidak menggarap sawahnya lagi dikarenakan setiap tahunnya tidak panen. Terakhir panen yang berhasil hanya di tahun 2014. Dengan adanya hama tikus, harga jual sawah garapan di Grantung semakin turun. Ranto berharap dengan gencarnya gropyokan tikus akan mendapatkan hasil yang maksimal.
“ Berkembang biak tikus yang cepat, sehingga diperlukan kerjasama petani dan masyarakat dalam pembrentasan hama tikus,” katanya. {����n�
Tinggalkan Balasan