KARANGMONCOL, Merasa resah karena tanaman nya sering diganggu babi hutan (celeng), warga masyarakat Grantung bersama Polsek Karangmoncol dan Koramil 11 Karangmoncol melakukan perburuan celeng. Perburuan juga diikuti oleh Camat Karangmoncol, Kasi Trantibum dan beberapa staf serta perangkat desa Grantung.
Camat Karangmoncol Juli Atmadi mengatakan perburaan babi hutan memang diperlukan dikarenakan keberadaan sudah dirasakan mengganggu tanaman warga. Kurang lebih 40 orang ikut dalam perburuan tersebut, dengan perlengkapan 3 pucuk senapan laras panjang, tombak dan parang.
” Harapannya dengan perburuan ini, tanaman warga bisa aman dari serangan babi hutan,” katanya disela-sela perburuan.
Sedangkan Kades Grantung, Karyono mengatakan kami telah berkoordinasi dengan pihak Polsek Karangmoncol dan Koramil 11 Karangmoncol pada Minggu ini (8/9) dilakukan perburuan. Alhamdulillah berkat bantuan dari semua pihak hari ini, perburuan mendapatkan 2 ekor babi hutan.
” Kami gotong royong, ada yang bawa parang, bawa tombak dan perlengkapan lainnya. Kami juga di support oleh ibu-ibu yakni dengan perbekalan nasi bungkusnya,” kata Karyono.
Perburuan babi hutan, menurut Karyono akan terus dilakukan sampai babi hutan tidak menganggu tanaman lagi. Perkebunan yang sering diganggu babi hutan memang berdekatan dengan hutan yakni hutan Cahyana dan hutan Serang.
Selain babi hutan, menurut Karyono Desa Grantung juga terkena serangan hama tikus. Setiap Minggu warga melakukan gropyokan. Minggu kemarin 700 ekor tikus kita dapatkan.
” Perburuan dan gropyokan diharapkan tahun ini warga Grantung bisa panen,” katanya.
Tinggalkan Balasan